Laman

Monday, December 11, 2017

MURNI PENGABDIAN

MURNI PENGABDIAN, TIM AT-TAUFIQ TIDAK MENERIMA IMBALAN APAPUN
Meskipun segala tenaga dan pikiran dicurahkan sepenuh hati, tim At-Taufiq tidak menerima imbalan apapun. Energi tim At-Taufiq dikorbankan sepenuhnya untuk meraih barokah masyayikh dan syafaat Rasulullah. Mereka mengabdi murni untuk perjuangan dan keikhlasan. Modal keikhlasan dan tulusan dalam berjuang merupakan ciri orang-orang yang tangguh. Ia rela mengobarkan segala tenaga, harta, pikiran, kepentingan pribadi dan keluarga disingkirkan demi kesuksesan even At-Taufiq.
****

Seperti pembaca ketahui, bahwa At-Taufiq adalah jamiyah dakwah (lembaga dakwah dan pengabdian) yang dicurahkan untuk pembangunan moral masyarakat dan generasi muda. Sebagai organisasi dakwah, At-Taufiq jelas organisasi non profit. Artinya, At-Taufiq adalah organisasi yang tidak menarik keuntungan dalam setiap kegiatannya. Kalaupun ada, jelas itu adalah kas untuk kepentingan majelis. Bukan untuk kepentingan pengelola maupun personel. Keikhlasan dan ketulusan ini sudah seringkali ditanakan oleh Ketua Umum. Pemantapan keikhlasan tersebut dikupas panjang lebar oleh beliau saat memberikan arahan pada tim sholawat. Dalam pertemuan tersebut ditegaskan bahwa At-Taufiq adalah media dakwah. Bukan tempat mencari keuntungan. Tentunya, bagi yang tertarik untuk mencari keutungan, silahkan keluar dari majelis. Demikian kira-kira motivasi beliau kepada tim dan personel.
****
Pengorbanan, kesungguhan dan kerja keras tim dan personel At-Taufiq adalah infaq dirinya sendiri sebagai investasi kelak di akhirat. Sebagai organisasi non profit (organisasi tidak berbasis keuntungan) seperti At-Taufiq ini diperlukan pengelolaan yang cakap dan lihai untuk menopang kebutuhan-kebutuhan pokok majelis. Jika tidak, maka kegiatan dan kebutuhan pokok dan perlengkapan akan susah terpenuhi. Organisasi At-Taufiq tidak mengharapkan bantuan pemerintah. Swadaya jamaah dan masyarakat sudah cukup menunjang kegiatan dan kebutuhan majelis. Dan terbukti At-Taufiq tetap survival hingga kini.
****
Selain itu, secara sfesifik seluruh personel majelis dan tim, baik tim akomodasi, multimedia dan tim ekonomi sama sekali tidak menerima imbalan dari majelis. Sama sekali tidak. Tim ekonomi yang mengelola dan mengurusi seputar ekonomi At-Taufiq tidak mendapatkan imbalan atau bisyarah; baik langsung maupun tidak langsung.
Maka, masyarakat dan jamaah perlu paham hal ini agar tidak gagal paham. Sementara itu, jika ada pihak diluar jamaah yang menyebut tim dan personel At-Taufiq mendapatkan imbalan, maka hal itu tugas pembaca untuk membantahnya.
***
Bukti-bukti pengorbanan tim dan personel terhadap majelis sudah nyata. Mereka seringkali dalam cuaca ekstrim masih setia hadir. Dalam suasana musim hujan seperti sekarang, fungsi keamanan cukup berat. Selain menjaga stabilitas jamaah, keamanaan kendaraan, menertibkan lalu lintas jamaah dan masyayikh, tugas lain kadang lebih berat masih ada, misalnya mendorong mobil dan motor serta memboyong masyayikh ke panggung menjadi tanggungjawab keamanan.
Saya terkadang prihatin melihat kondisi tim keamanan kurang fit, diserang flu dan demam. Tapi mereka masih gagah hadir ke even majelis. Sungguh benar-benar pengorbanan yang besar.
***
Dipihak lain, At-Taufiq tidak terikat dengan organisasi lain baik secara organisatoris maupun secara sosiologis. Secara organisatoris majelis At-Taufiq mandiri menentukan agenda dan program-programnya. Secara sosiologis, majelis ini lahir murni atas inisiatif Majelis Keluarga PPK dan tokoh-tokoh muda. Tidak terdapat intervensi dari pihak manapun. Karena itu, tidak terdapat jenis bantuan apapun baik materil maupun immaterial yang mengikat At-Taufiq.
***
Meskipun, seperti dipaparkan di atas, bahwa tim dan personel At-Taufiq tidak menerima imbalan apapun bukan berarti mereka tidak berhak sama sekali. Banyak diantara personel At-Taufiq itu sudah memiliki keluarga, anak dan tanggungjawab lain. Karena itu, jika beban ini sama sekali tidak kita pertimbangkan tentu tidak manusiawi. Sekedar kompensasi, transport dan bisyarah sesekali memang perlu. Namun angkanya sungguh diluar standar. Sekedar pengganit lelah.         
***
Apa yang saya paparkan di atas bukan berarti tim dan personel At-Taufiq mengeluh dan protes terhadap bebannya. Demi Allah tidak. Mereka sudah bangga bisa berbakti pada masyayikh dan terutama bisa ikut berjuang menegakkan amar makruf nahi munkar. Pengabdian tim dan personel sama sekali tidak sebanding jika dibanding dengan tetesan keringat dan tetesan darah sahabat rasulullah tempo dulu. Militansi tim dan personel At-Taufiq sudah teruji. Mereka pantang menyerah untuk mencurahkan yang terbaik. Penjelasan sebagaimana dalam narasi ini dikemukakan untuk mematahkan asumi bahwa tim dan personel At-Taufiq digaji. Sama sekali tidak.
***
Sesuai dengan motto tim “Mengabdi Sepenuh Hati”. Pengabdian tim dan personel At-Taufiq tumbuh, lahir dan berkembang dari lubuk hati yang terdalam.
 ***
 Dengan sebatang rokok dan setubruk kopi, senyum tim dan personel At-Taufiq sudah merekah setengah malam.
Salam At-Taufiq

Sampan, 11 Desember 2017 M
*) Penulis adalah sekretaris Umum MPB At-Taufiq!!!

No comments:

Post a Comment

MAU SUKSES ? YA PASRAH.....

MAU SUKSES ? YA PASRAH..... Oleh M. Musleh Adnan Suatu hari pimpinan dari sebuah perusahaan ternama memanggil dua orang kepercayaannya,...