Laman

Wednesday, December 13, 2017

WANITA AT-TAUFIQ ZAMAN NOW

WANITA AT-TAUFIQ ZAMAN NOW: PENERUS SITI FATIMAH AZ-ZAHRAH

Setelah menimbang-nimbang dengan seksama dan menyerap aspirasi sebagian lapisan masyarkat akhirnya Pengurus Pusat MPB At-Taufiq membuka lampu hijau untuk jamaah wanita. Pertimbangan awal untuk tidak melibatkan jamaah wanita dalam even MPB At-Taufiq adalah untuk menghindari ikhtilath serta menghindari kesan dan asumsi-asumi. Tapi para pihak yang mendorong agar jamaah wanita juga diberikan porsi untuk hadir MPB At-Taufiq menjamin keamanan dan ketertiban acara. Memang, dalam rapat koordinasi antar koordes, jamaah wanita tidak anjurkan hadir. Namun diserahkan pada selera masing-masing personal. Tapi sejarah memang berpihak pada keadilan. Ternyata jumlah jamaah wanita terus berkembang pesat. Bahkan secara kalkulasi matematis, jumlah jamaah wanita sedanding dengan kaum Adam. Ini sungguh spektakuler. 
***

Tuesday, December 12, 2017

SATU MAJELIS SEJUTA SAUDARA

SATU MAJELIS SEJUTA SAUDARA
Oleh  Abd Mannan Hasan

Judul di atas sempat viral beberapa hari terakhir. Salah satu jamaah Majelis At-Taufiq menebar slogan tersebut untuk menginspirasi ribuan jamaah. Ia menyadari bahwa di Majelis At-Taufiq, selaian didoktrin dengan aneka ilmu, pendidikan, moral dan akhlak, mereka juga diikat dengan satu ukhwah islamiyah At-Taufiqiyah.

Kalimat At-Taufiq dihadirkan untuk menguatkan kesan bahwa di Majelis At-Taufiq telah terjalin ikatan ukhwah atau persadaraan yang kuat. Mereka hadir ke even Majelis At-Taufiq selain bertujuan untuk menimba ilmu dan mengaji pada masyayikh, secara otomatis mereka juga silaturaahim pada saudara sesama jamaah. 


Rupaya, Majelis At-Taufiq bagi jamaah, tidak saja memikat tapi sudah menyihir. Artinya sudah terpesona, terpikat dan siap mengobarkan jiwa raganya demi Majelis At-Taufiq. Mereka tersihir karena Majelis At-Taufiq adalah telah membentuk pribadi mereka lebih baik. Menuntun masa depan mereka menuju masa depan yang gemilang. Mereka juga sadar, berkat berdirinya Majelis At-Taufiq, mental dan harapan mereka untuk kembali kepangkuan ilahi menemukan panutan. 

Bisa saja, sebelum berdirinya Majelis At-Taufiq, mereka tak tahu kemana untuk mengeluh atas kompleksitas persoalan. 
Maka, satu majelis sejuta saudara adalah momentum besar untuk kembali merajut cinta dan kasih sayang antara sesama muslim, antar sesama bangsa,juga antar sesame jamaah Majelis At-Taufiq. 
Jika slogan Ketua Umum “Sekali At-Taufiq tetap At-Taufiq”, maka jargon jamaah adalah “Satu Majelis Sejuta Saudara”. Jargon-jargon tersebut, selain digunakan untuk memukau umat dan memotivasi jamaah, pada prinsipnya mereka juga menguatkan landasan untuk percaya pada apa yang ia yakini benar. 

Memang tidak mudah di era global seperti abad ini membangun peradaban anak muda. Mereka sedang labil dihempas teknologi dan masa-masa pubertas yang mencekam. Tapi berkat Majelis At-Taufiq mereka tidak saja cinta dan setia, tapi mereka siap  untuk menebarkan aroma kebaikan dan dakwah ke tengah-tengah umat.

Terjalinnya ukhwah atau persaudaraan At-Taufiqiyah yang belakangan cukup mengakar, mau tidak mau telah menjadi perekat sejati lahir batin antar jamaah. Ikatan ukhwah At-Taufiqiyah ini yang melahirkan kesan lain dibanding yang lain. Ikatan eksklusif. Eksklusif karena pada di Majelis At-Taufiq mereka benar-benar melepas ikatan, primordialisme, feodalisme, status sosial, dan simbol-simbol lain yang bisa saja mereka idolakan diluar Majelis At-Taufiq. 

Majelis At-Taufiq memang tidak menafikan status social dan simbol sosial yang mungkin dimiliki jamaah atau eksponennya. Bisa saja satu diantara sekian jamaah tersebut sebagai tokoh, jutawan, ilmuan, teknokrat, tokoh ormas dan sebagainya. Simbol-simbol tersebut, jelas merupakan keunikan tersendiri di kehidupan sosial dan memang demikian fitranya.

Yang ditegaskan di Majelis At-Taufiq adalah bahwa seluruh jamaah tersebut adalah saudara sepenuh hati. Tak perlu ada jarak antar satu dengan lainnya. Juga tak perlu rikuh membangun komunikasi dan solidaritas. Mereka adalah sama berada dalam bendera besar Majelis At-Taufiq kebanggaan kita bersama.      
     
Salam At-Taufiq!!!!  
Sampang, 12 Desember 2017  
*) Penulis Keluarga Majelis At-Taufiq

Monday, December 11, 2017

MURNI PENGABDIAN

MURNI PENGABDIAN, TIM AT-TAUFIQ TIDAK MENERIMA IMBALAN APAPUN
Meskipun segala tenaga dan pikiran dicurahkan sepenuh hati, tim At-Taufiq tidak menerima imbalan apapun. Energi tim At-Taufiq dikorbankan sepenuhnya untuk meraih barokah masyayikh dan syafaat Rasulullah. Mereka mengabdi murni untuk perjuangan dan keikhlasan. Modal keikhlasan dan tulusan dalam berjuang merupakan ciri orang-orang yang tangguh. Ia rela mengobarkan segala tenaga, harta, pikiran, kepentingan pribadi dan keluarga disingkirkan demi kesuksesan even At-Taufiq.
****

POKOK-POKOK PIKIRAN MAJELIS PEMUDA BERSHOLAWAT AT-TAUFIQ

POKOK-POKOK PIKIRAN MAJELIS PEMUDA BERSHOLAWAT AT-TAUFIQ
Mengamati perkembangan terkini dan isu-isu yang berkembang terkait dengan independensi Majelis At-Taufiq serta tuduhan-tuduhannya.
Sejak awal sudah ditegaskan bahwa Majelis At-Taufiq  bersifat independen. Tidak condong pada politik-ormas apapun dan/atau manapun.
Pada rapat pertama persiapan Majelis At-Taufiq diselenggarakan disisir Majelis Keluarga Pondok Pesantren Miftahul Ulum Karangdurin, waktu itu dihadiri Gus Fauzan, Gus Khoiron, Gus Mukhlis Nasir dan sejumlah tokoh dari berbagai kawasan dan tempat.

Saya ingat waktu itu, bahwa Majelis At-Taufiq diputuskan bersifat mandiri dan merdeka dari kepentingan apapun.

MAU SUKSES ? YA PASRAH.....

MAU SUKSES ? YA PASRAH..... Oleh M. Musleh Adnan Suatu hari pimpinan dari sebuah perusahaan ternama memanggil dua orang kepercayaannya,...