Laman

Saturday, October 6, 2018

MAU SUKSES ? YA PASRAH.....

MAU SUKSES ?
YA PASRAH.....

Oleh M. Musleh Adnan

Suatu hari pimpinan dari sebuah perusahaan ternama memanggil dua orang kepercayaannya, satu sama lain diberi tugas berbeda dengan gaji yang sama.

Bos perusahaan tersebut memberikan arahan kepada keduanya seraya berkata kepada A dan B ;

"Hari ini saya akan menentukan tugas kalian dan jumlah imbalan yang akan kalian terima, untuk kamu A saya pasrahkan mengurus administrasi keuangan di perusahaan ini dan untuk kamu B temani saya saja tidak usah kerja jangan menjauh dari saya tapi kamu tetap mendapat gaji yang sama seperti si A".

Kedua karyawan tersebut tidak ada yang berani membantahnya karena beresiko akan keluar surat peringatan (SP) malah akan berujung kepada pemecatan (resign).

Cerita ini sebenarnya hanyalah sebuah ilustrasi dari ungkapan hikmah Ibnu 'athaillah Al-Sakandary :

إرادَتُكَ التَّجْريدَ مَعَ إقامَةِ اللهِ إيّاكَ في الأسْبابِ مِنَ الشَّهْوَةِ الخَفيَّةِ، وإرادَتُكَ الأَسْبابَ مَعَ إقامَةِ اللهِ إيّاكَ فِي التَّجْريدِ انْحِطاطٌ عَنِ الهِمَّةِ العَلِيَّةِ

“Keinginanmu untuk tajrid (meninggalkan keinginan duniawi, termasuk mencari rezeki) padahal Allah telah menetapkan engkau pada asbab (usaha, dimana allah telah membekali manusia dengan sarana penghidupan), adalah termasuk dalam bisikan syahwat yang samar. Sebaliknya, keinginanmu untuk melakukan asbab padahal Allah telah menempatkanmu pada kedudukan tajrid, adalah suatu kemerosotan dari himmah (tekad spiritual) yang luhur.”

Rizki itu memang misteri sulit ditebak tidak mengikuti alur logika kadang hadirnya tak terjamah oleh logika (abstrak) dan kadang terasa mustahil (absurd) tapi nyata adanya.

Lebih jauh lagi Ibnu 'athaillah menjelaskan korelasi yang sangat kuat antara ibadah dan rizki dalam kitabnya Al-Mukhtashar al-munir fii tadbiir alrizqi yang diringkas oleh syaikh walid murod, beliau banyak sekali menyitir ayat qur'an untuk menguatkan pendapatnya, misalnya :

(وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ)
[Surat Adh-Dhariyat 22]

"Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu".

Menurut ibnu 'athaillah ayat di atas bisa melahirkan dua kesimpulan :

Pertama, seakan-akan Allah ingin menyinggung manusia yang ingin memperoleh rizki dengan mengandalkan sesama manusia "wahai para pencari rizki dari mahluk yang lemah di bumi ! Rizki kalian tidak pernah ada pada selainKu karena Akulah satu-satunya Sang Penguasa yang memiliki kekuatan dan kekayaan tak terbatas".

Dan ketika mendengar firman tersebut manusia akan berkata "Maha Suci Allah, kami telah salah mencari rizki di bumi karena ternyata rizki tersebut berada di atas langit yang untuk meraihnya harus memohon kepada Dzat Yang Maha Luhur".

(وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ)
[Surat Al-Hijr 21]

"Dan tidak ada sesuatu pun, melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya (kumpulan kekayaannya); Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu".

Kedua, bahwa asal rizki manusia semuanya bermula dan bersumber dari langit yaitu air hujan karena mayoritas mahluk yang hidup di planet bumi ini tercipta dari air.

Air menumbuhkan apa saja yang dibutuhkan oleh manusia, air jualah yang menjadikan manusia bisa beraktifitas normal karena Air merupakan komponen utama dalam sel tubuh, yakni sebanyak 60-70 persen. Beberapa organ tubuh pun mengandung air, seperti paru sebesar 90 persen, 82 persen pada darah, 80 persen padan kulit, 70 persen padan otak.

Sehebat-hebatnya manusia tidak akan bisa memenuhi kebutuhan air untuk dirinya apalagi untuk orang lain walaupun sudah ada teknologi yang digunakan untuk membuat hujan buatan  yang disebut Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

TMC digunakan untuk mempengaruhi proses yang terjadi di awan sebagai pembuat hujan. Sehingga mempercepat peluang terjadinya hujan, agar hujan buatan bisa terjadi kapan saja tanpa harus menunggu musim namun teknologi ini tak akan mampu menandingi keteraturan alam yang telah ditentukan Allah sejak azali.

Lebih spesifik lagi ibnu 'athaillah menyitir ayat yang sangat erat kaitannya dengan salah satu sebab lancarnya rizki, yakni :

(وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ)
[Surat Ta-Ha 132]

"Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa".

Ayat di atas oleh ibnu 'athaillah dipahami sebagai anjuran untuk manusia senantiasa melaksanakan perintah Allah tanpa reserve (syarat) dan Allah pasti akan menuangkan rizkiNya menurut kehendakNya, sebab ayat لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ  oleh beliau di jelaskan "bagaimana mungkin kalian melelahkan diri berburu rizki tanpa berteduh dan pasrah kepada Pemilik rizki ? ".

Berangkat dari sekelumit pemikiran ibnu 'athaillah ini tergambar jelas bahwa pasrah dengan cara mendekatkan diri kepada Allah akan menghasilkan rizki yang diharap dan rizki dapat menjadikan hati lapang karena kaya itu bukan sebab tumpukan materi tapi kaya adalah kaya hati (nrimo lan legowo).

Dimanakah letak usaha manusia bila dihubungkan dengan penjelasan ibnu 'athaillah di atas ?

Beliau tidak menafikan usaha mencari rizki karena usaha mencari rizki yang halal telah dicontohkan oleh penerima titah kenabian yaitu Nabi Muhammad tapi usaha manusia hanyalah sebuah ikhtiar sedangkan penentunya tetaplah Allah swt sehingga  ibnu 'athaillah memberikan solusi cerdas melanjutkannya dengan bingkai petuah berikutnya :

أَرِحْ نَفْسَكَ مِنَ التَّدْبيرِ فَما قامَ بِهِ غَيرُكَ عَنْكَ لا تَقُمْ بهِ لِنَفْسِكَ

Istirahatkanlah dirimu dari melakukan tadbir (mengatur urusan duniawi) dengan susah payah. Karena, sesuatu yang telah diurus untukmu oleh selain dirimu (sudah diurus oleh Allah), tidak perlu engkau turut mengurusnya.

Friday, January 5, 2018

ORASI ILMIAH YANG HEROIK

ORASI ILMIAH YANG HEROIK
(Bagian-6)
Oleh | Abd Mannan Hasan*
Detail acara Majelis At-Taufiq pada prinsipnya sama dengan acara lain pada umumnya: pembukaan; alunan sholawat; sambutan; ceramah agama; doa. Dalam tulisan ini, saya fokus pada subtansi sambutan-sambutan acara Majelis At-Taufiq. Sejak diputuskan dalam rapat konsolidasi dan inisiasi internal di dhalem Majelis Keluarga Pondok Pesantren Miftahul Ulum Karangdurin, bahwa Ketua Dewan Pembina Majelis Pemuda Bersholawat At-Taufiq dilimpahkan pada KH Ach. Fauzan Zaini dan Ketua Umumnya diemban oleh KH. Moh. Khoiron Zaini.
Sejak itu pula, setiap evan pelaksanaan Majelis Pemuda Bersholawat At-Taufiq sambutan digawangi oleh Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina. Sedangkan alokasi waktu dan tertib sambutan bersifat situasional. Dalam sambutan-sambutan pengurus pusat, baik Ketua Dewan Pembina maupun Ketua Umum secara subtansial diarahkan pada generasi muda agar mereka siap dan memiliki optimisme yang memukau sekaligus sebagai otokritk terhadap dirinya sendiri. Terkadang, sambutan beliau-beliau itu, diselingi nuansa humor dan joke-joke segar agar para jamaah terasa asyik dan vitalitasnya kembali menggelora.
Sambutan Ketua Dewan Pembina disampakan selesai sholawat nabi dan biasanya mewakili panitia pelaksana sembari juga dikobarkan sugesti dan  motivasi agar even demi even At-Taufiq dapat mengetuk hati generasi muda.
Selain itu, Ketua Dewan Pembina sering mengutip kata-kata yang diucapkan Bung Karno “Beri aku seratus orang tua, akan ku cabut Semeru dari akarnya. Tapi beri aku seratus anak muda akan ku guncang dunia.” Sampai pada kalimat ini, sambutan beliau mendapakan aplaus yang gemuruh dari para jamaah. Motivasi demi motivasi yang beliau sampaikan sebagai wujud dari peran serta generasi muda agar kelak ia mempersiakan diri sebagai pemimpin masa depan bangsa dan negara. Beliau juga mengutip pepatah Arab yang sangat mashur, “Pemuda hari ini adalah generasi pemimpin depan.” Lagi-lagi sambutan ini mendapatkan aplaus.
Memang, sambutan Ketua Dewan Pembina lebih diprioritaskan pada kobaran motivasi dan pelecut emosi generasi muda agar mereka menyadari dengan serius betapa dirinya adalah pemimpin masa depan dan sebagai ujung tombak pembangunan mental, spiritual dan pengembangan intelektual generasi bangsa dan negara ini. Diakhir sambutan ketua Dewan Pembina mengucapkan terima kasih kepada panitia, para pengurus pusat, keamanan, muballigh dan aparatur pemerintah yang ikut berpartisipasi dalam mencapai kesuksesan acara. Seperti sering disampaikan,bawah peran serta semua pihak telah mendorong besar terselenggaranya Majelis At-taufiq ke pintu gerbang kesuksesan.   
 {*}. (Penulis Sekjen Majelis At-Taufiq)         


IRAMA SHOLAWAT MAJELIS AT-TAUFIQ

 IRAMA SHOLAWAT MAJELIS AT-TAUFIQ
(Bagian-5)
Oleh | Abd Mannan Hasan*
Gegap gempita lahirnya Majelis At-Taufiq yang secara spesial fokus pada pembinaan moralitas anak muda tampaknya mendapat reaksi dan antusias yang heboh. Ketika Majelis ini pertama lounching, tim sholawat masih sederhana. Alat-alat irama, seperti rebana dan sebagainya masih minim dan ala kadarnya. Personel dan groupnya berjumlah belasan personel.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, pembenahan dan penyempurnaan di segala segi terus diupayakan dan sampai detik ini Majelis At-Taufiq terbilang profesional. Profesionalise itu banyak ditunjukkan dengan kesiapan Pengurus Pusat menyediakan segala akomodasi, administrasi, famflet, baliho, ID card, identitas panitia penyelenggara dan sebagainya. Bahkan ketika Majelis At-Taufiq hadir di Kota Sampang menyambut Ulang Tahun Baru 1437 H, Majelis At-Taufiq memberikan anugerah cendera pada Pemda Sampang yang diterima oleh Wabub Sampang.
Untuk menjaring aspirasi dan menjalin aspirasi, setiap bulan tepatnya sebelum acara maraton koordes digelar, dilaksanakan rapat konsolidasi bertempat di gedung At-Taufiq. Rapat ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum. Setelah sambutan ketua Umum, dialogipun dimulai; terdapat banyak aspirasi yang disampaikan anggota rapat diantaranya: kebutuhan inventaris, atribut Majelis, sampai sorotan irama sholawat.
Kita semua paham bagaimana irama Majelis At-Taufiq yang unik, energik, khas dan dapat meraung-raung. Biasanya, permulaan dimulai dengan irama sholawat teks arab, dan di tengah-tengah acara, setelah para jamaah mulai lelah, segera ditabuh irama sholawat yang seru dan energik. Hal ini sebagai terapi agar jamaah yang jaraknya cukup jauh dan telah diserang rasa lelah dan kantuk dapat terobati. Dan beginilah keunikan majelis ini.
Terkait saran dan koreksi atas irama sholawat, Pengurus Pusat memberikan penjelasan terinci; (1) jamaahnya anak muda; (2) sebagai strategi dakwah sebagaimana Wali Songo tempo dulu; (3) untuk menumbuhkan vitalitas yang unik dan energik; (4) sebagai terapi atas heroisme anak muda yang masih labil dan hobi terhadap dramatisme; (5) menggugah lapisan masyarakat dan generasi muda untuk beralih pada kegiatan yang positif dibanding terlena terhadap hal-hal yang tak berguna; (6) sebagai sarana dakwah. Bukan tujuan. Karena sarana atau strategi bisa dikemas dengan cara-cara tersendiri; namun tujuan prioritas yakni dapat tergapai. Atas dasar dalih-dalih inilah, irama sholawat Majelis At-Taufiq dikemas secara dramatis dan heroik. Mungkin dengan umpan inilah anak-anak muda dapat terpikat untuk berlabuh didermaga Majelis At-Taufiq.  Salam At-Taufiq!
 {*}. (Penulis Sekjen Majelis At-Taufiq)         


STRATEGI BERDIKARI MAJELIS AT-TAUFIQ

STRATEGI BERDIKARI MAJELIS AT-TAUFIQ
(Bagian-4)
Oleh | Abd Mannan Hasan*
Dalam sebuah organisasi potensi Sumber Daya Manusia (SDM) begitu urgen. Urgensitas SDM itu terkadang melebihi dari sekedar keampuhan apapun. Namun, di era global seperti saat ini, unsur lain begitu berperan yaitu uang.
Maka, strategi Majelis At-Taufiq berdiri di atas kaki kita sendiri (berdikari) dalam hal ekomoni telah bangkit.
Pertama unit distro, adalah unit usaha busana dan aksesoris ini sebagai upaya dan langkah  membangun pertumbuhan ekonomi Majelis At-Taufiq yang mandiri dan netral. Sebab, sebagai organisasi, Majelis At-Taufiq harus dapat ditopang oleh finansial yang memadahi sehubungan kebutuhan Majelis At-Taufiq belakangan cukup mendesak. Kebutuhan demi kebutuhan itu diantaranya: sound sistem yang menyita banyak finansial.
Maka, gerakan untuk membangun ekonomi yang mandiri,berdiri di atas kaki sendiri sangat vital. Itupun jelas, bahwa di dalam Majelis At-Taufiq haruslah terbina sistem yang mapan, managemen yang hebat dan administor yang lihai. Memang, manusia, uang dan managemen merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ia merupakan satu mata rantai yang mengikat dan harus terkombinasi dengan baik.
Perjalananan Majelis Pemuda Bersholawat At-Taufiq yang digelar dari koordes ke koordes terlihat gemerlap dan mewah. Walaupun tentu, hal itu diserahkan pada kesiapan koordes. Namun demikian, dalam setiap kesempatan, Ketua Umum KH. Moh. Khoiron Zaini mengimbau agar setiap pergelaran majelis dikemas sederhana. Tidak perlu biaya murah. Cukup digelar ala sederhana. Namun, barangkali patriotisme koordes pada At-Taufiq acarapun digelar secara dramatis dan fantastis.
Pembinaan dan kemandirian Majelis At-Taufiq dalam aspek perekonomian telah dibangun seperti diurai dimuka. Karena itu, pembinaan dan pembenahan pertumbuhan perekonomian ini harus disambut hangat oleh koordes. Sebab bagaimanapun, Majelis At-Taufiq harus dirangkul semua pihak, semua golongan, semua instansi dan semua elemen masyarakat terutama generasi muda. Sebab, majelis ini secara murni dari dan untuk masyarakat dan pemuda. Tidak untuk siapa-siapa apalagi terselip kepentingan eksternal. Tidak. Majelis At-Taufiq bertekad untuk membangun sistem itu dengan tertib administasi yang baik.   
          Sekian, salam at-Taufiq!
{*}. (Penulis Sekjen Majelis At-Taufiq)         


PENGELOLAAN MAJELIS AT-TAUFIQ

PENGELOLAAN MAJELIS AT-TAUFIQ
(Bagian-3)
Oleh | Abd Mannan Hasan*
Segi tiga berantai adalah istilah pola kepemimpinan Majelis At-Taufiq yaitu KMO (kepemimpinan, managemen dan organisasi). Sebagai sebuah majelis, roda kepemimpinan yang dijalankan Majelis At-Taufiq adalah sistem musyawarah. Jadi selain di majelis ini kobarkan semangat perjuangan, koordes juga disirami dengan ruh-ruh demokratisasi yang segar dan elastis.
Selain pola kepemimpinan, managemen juga menjadi perhatian Majelis At-Taufiq. Managemen yang digulirkan adalah managemen kerja sama dan dapat pula didefiniskan dengan istilah kolekif koligial. Dalam Majelis At-Taufiq, semua koordes dan jamaah memiliki kedudukan yang sama yaitu berdiri sama tegak dan duduk sama rendah. Di Majelis At-Taufiq tidak bangun paradigama rasialis dan sentimen apapun. Persaudaraan dan nilai-nilai ukhwah islamiyah merupakan pondasi yang begitu vital dan mengakar. Tentu tugas pokok dan fungsi (tupoksi) berbeda. Berbeda bukan berarti dibeda-bedakan. Namun sebagai implementasi roda leadership dan managemen.
Majelis At-Taufiq  adalah organisasi (jamiyah) kemasyarakatan yang konsen pada pembinaan moral dan keinsyafan brutalisme dan anarkisme nafsu liar manusia. Brutalisme dan anarkisme manusia terhadap norma-norma dan pedoman tata sosial perlu diberikan solusi alternatif dan trobosan serius dan mengena. Sudah banyak trobosan dan solusi yang ditempuh oleh organisasi lain sehingga Majelis At-Taufiq juga turut serta memberikan saham dakwah yang humanis dan manusiawi.
Tiga pilar pengelolaan Majelis At-Taufiq KMO di atas, pada usia ini telah menjadi amaliyah yang terus diamalkan oleh tim kreatif dan semua jenjang lapisan koordes. Sugesti dari pola pengelolaan Majelis At-Taufiq ini memunculkan kreatifitas dan sensetivitas tim admnistrasi untuk berbenah dari segala hal. Dan tim kreatif dan administrasi telah melakukan mujahadah terhadap muskilat-muskilat majelis. Terdapat banyak tindakan riil yang telah ditempuh tim kreatif dan administasi baik ditingkat shoft administration maupun hard administration. Profesionalisme adalah target akhir! Karena Pengurus Pusat memang bermimpi ke arah sana!     
{*}. (Penulis Sekjen Majelis At-Taufiq)         


SAFARI LINTAS KOORDES

SAFARI LINTAS KOORDES
(Bagian ke-2)
Oleh | Abd Mannan Hasan*
Memang, tiada perjuangan yang dapat digapai secepat kilat atau seperti curah air hujan yang turun dari langit. Begitupun Majelis At-Taufiq. Teori naturalistik mengatakan: bahwa segala sesuatu yang alami adalah yang abadi karena ia memang dibangun berdasarkan kudrat alam dan selera dengan karakteristik manusia.
Berdirinya Majelis At-Taufiq dibangun berdasarka iktikad mulia dan konsesus semua lapisan masyarakat dan generasi muda. Majelis At-Taufiq diharapkan dapat memberi ouse ditengah gersangnya jiwa anak muda yang sarat dengan gelombang darahnya yang panas dan kadang penuh nestapa.
Sejak awal,untuk mengokohkan tali persaudaraan dan menjalin ikatan emosional yang kuat lintas generasi, Pengurus Pusat Majelis Bersholawat At-Taufiq terus turba, melantik pengurus koordes, menimba pengalaman, bertukar pikiran dan informasi demi kemajuan majelis ini.
Hasilnya, berkat dorongan semua pihak, kerja sama semua unsur dan simpati semua simpatisan, Majelis At-Taufiq dapat tumbuh besar dan diganderungi beribu-ribu anak muda diberbagai tempat. Memang, tahap awal, Majelis At-Taufiq masih bergema dikawasan Sampang Tengah dan Sampang Utara, namun pada saat tertentu, majelis ini telah menjadi lokomutif Sampang Bersholawat dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1437 H yang dipromotori sejumlah agen anak muda dan simpatisan serta uluran kerja sama dari Pemerintah Daerah Sampang.
Hal ini sebagai miniatur, bahwa majelis ini telah menjadi daya tarik tersendiri yang tidak hanya memikat generasi muda, tapi sungguh telah menawan semua generasi tanpa terkecuali.
Saran dan masukan demi kemajuan majelis ini telah banyak yang ditanggapi dalam wujud nyata, namun ada beberapa hal yang sedang menjadi analisa karena konteks dan jaraknya belum tepat. Seperti sarana sound sistem dan lain-lain.
Namun pada usianya yang baru baligh, majelis ini patut diapresiasi karena ia telah menjadi agen perubahan moral anak muda dan menjadi stimulus besar bagi kehidupan masyarakat Sampang. Meski perkembangan yang ada cukup pesat, namun tentu koreksi dan saran tetap menjadi magnit penting agar Majelis At-Taufiq terus elegan serta menjadi penggerak motor perubahan moral dan mental disemua sektor. Sekian, salam At-Taufiq!
{*}. (Penulis Sekjen Majelis At-Taufiq)           

SEJARAH SINGKAT BERDIRNYA MAJELIS PEMUDA BERSHOLAWAT AT-TAUFIQ

SEJARAH SINGKAT BERDIRNYA MAJELIS PEMUDA BERSHOLAWAT AT-TAUFIQ
(bagian ke-1)
Oleh | Abd Mannan Hasan*
Jauh sebelum itu, ide untuk mendirikan majelis atau perhimpunan generasi muda telah menjadi agenda Majelis Keluarga Pondok Pesantren Miftahul Ulum Karangdurin. Namun gagasan demi gagasan tersebut masih belum bisa direalisasikan sehubungan konsolidasi antar tokoh ulama dan tokoh muda belum matang. Namun setelah menyerap aspirasi dari berbagai kalangan: mulai internal Majelis Keluarga PPK, tokoh ulama, tokoh pemuda dan sejumlah nasehat para elemen publik, akhirnya Majelis Pemuda Bersholawat At-Taufiq berdiri tepat pada Malam Kamis, 05 Rajab 1435 H di halaman MMU Al-Ittihad Pondok Pesantren Miftahul Ulum Karangdurin. Sebelum deklarasi berdirinya Majelis At-Taufiq berdengung, jauh sebelum itu dilakukan konsolidasi antar koordes mulai dari Tlambah, Karangpenang Onjur, Karangpenang Oloh, Bulu’ran, Gunungkesan, Robatal, Karanganyar, Sokobanah, Palengaan dan sebagainya. Dari sekian konsolodasi tersebut, bulat diputusakan bahwa organisasi yang sedang digagas tersebut fokus pada pembinaan moralitas generasi muda.
Dalam Majelis At-Taufiq, duduk sebagai Jenjang Ketua Umum adalah KH. Moh. Khoiron Zaini dan KH Ach. Fauzan Zaini sebagai Ketua Dewan Pembina. Dan segera dibentuk badan administrasi lainnya yang berafiliasi pada majelis tersebut.
Majelis At-Taufiq terbilang istimewa. Atmosfer istimewa tersebut sebagai wujud dari persembahan Majelis Keluarga Pondok Pesantren Miftahul Ulum Karangdurin terhadap generasi muda. Dari pemuda inilah akan lahir kader-kader cemerlang sebagai generasi emas yang dapat mengemban leader masa depan.
Rotasi pelaksanaan Majelis At-Taufiq digelar sebulan sekali. Hal ini sesuai komitmen awal agar majelis ini segera terserap dalam lubuk sanubari generasi emas. Dan dengan itu, majelis ini telah menjadi trend generasi dan menjadi bumbu penyedap dalam setiap aktivitas mereka. Meski demikian, agar terus eksis dan stabil, majelis ini memerlukan konsolidasi dan ukhwah semua pihak terutama pilar semangat generasi muda.
Tepat pada pelaksanaan Palengaan Bersholawat gelombang I, Majelis ini telah mendapatkan pusaka nama yaitu “At-Taufiq” yang artinya adalah pertolongan. Sang pemberi nama ini tak lain adalah Fadilatul Habib Umar bin Muhammad dan Salim bin Hafidl, Ulama besar, waliyullah, dan tokoh abad 21 yang brlian ditingkat dunia internasional.
Setelah konsolidasi dan koordinasi terus meningkat, Majelis At-Taufiq ini telah diikuti oleh ribuan generasi muda dari berbagai daerah dan kawasan. Bahkan hingga tulisan ini diturunkan, majelis ini telah sering mendapatkan permohonan kerja sama di berbagai tempat, salah satunya pada acara Madura Bersholawat yang digelar di Arek Lancor Pamekasan Madura dll.
{*} (Penulis Sekjen Majelis At-Taufiq)         

MAU SUKSES ? YA PASRAH.....

MAU SUKSES ? YA PASRAH..... Oleh M. Musleh Adnan Suatu hari pimpinan dari sebuah perusahaan ternama memanggil dua orang kepercayaannya,...